JENIS-JENIS OBAT YANG PERLU ANDA KETAHUI

Berikut ini informasi tentang jenis-jenis obat yang berbahaya dan tidak berbahaya.

1. Obat bebas (OTC)


Obat berkategori bebas ini di simbolkan dengan tanda lingkaran berwarna hijau, artinya kelompok obat ini bisa anda dapatkan tanpa harus menggunakan resep dokter terlebih dahulu. Obat ini identik dengan ragamnya yang mudah didapat di warung-warung kecil. OTC sendiri adalah kepanjangan dari Over The Counter yang berarti obat ini boleh bebas dipasarkan namun tetap harus menggunakan aturan minum.


2. Obat bebas terbatas

Obat bersimbol lingkaran biru ini adalah obat berjenis obat bebas terbatas. Peredaran obat jenis ini tidak seperti obat bebas (OTC). Obat ini hanya bisa anda beli di Apotik dan atau toko-toko obat resmi yang berijin. Kenapa disebut terbatas? karena ada batasan jumlah dan kadar isi yang harus anda perhatikan sebelum anda konsumsi. Biasanya ada tanda "P" yang berarti 'perhatian' di dalam labelnya. Contoh paling gampang yakni obat flu.

Label "P" ini juga ada beberapa macam:
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan


Soal apotik, warung obat, ini ada aturan resminya SK Menkes 10272004. Kalau tahu ada yang jual obat lingkaran biru (inget, obat lho ini bukan kontrasepsi) di warung obat apalagi warung umum, kita jangan ikut-ikutan beli, nggak rasional dong. Justru kita ingatkan bahwa seharusnya nggak begitu cara jualnya. Tentu aturan pembedaan ini ada tujuannya, bukan sekedar soal untung-rugi yang jual saja.

Seperti sering disebutkan, kita boleh menggunakan obat bebas tanpa resep dokter, bila memang diperlukan. Ciri umum obat bebas adalah bersifat simptomatik. Kita tentu harus paham betul, yang diobati bukan (hanya) gejalanya, tetapi penyebabnya.

Meskipun demikian, bila memang gejala flu itu misalnya begitu berat, daripada tergesa-gesa pakai antibiotika yang mungkin tanpa guna, harus ke dokter atau apalagi beli AB sendiri,
mendhing cukup dengan obat bebas dulu. Kalau tidak mempan baru terpaksa ke dokter.

Ketika membeli obat bebas/bebas terbatas ini, pastikan baik-baik hal-hal seperti: kemasan masih rapi tidak ada cacat mencurigakan, tanggal kadaluwarsa belum terlewati, dan yang paling penting perhatikan benar-benar isi dari keterangan yang ada pada labelnya. Mulai dari indikasi, kontra-indikasi, perhatian, efek samping sampai ke cara makan dan dosisnya.

3. Obat keras


Bila dalam sebuah kemasan obat tertera simbol lingkaran merah dengan tanda seperti gambar disamping ini, maka berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat yang ada didalam kemasan itu. Pasalnya obat jenis ini termasuk golongan obat keras yang cara pemakaiannya harus dengan resep dan pengawasan dari ahli penyakit atau dokter.

Dulu obat berbahaya ini disebut "obat daftar G" (dari kata gevaarlijk: berbahaya). Yang termasuk kelompok ini terutam adalah antibiotika dan obat-obat berisi hormon (obat anti diabetes, obat untuk penyakit gangguan jantung, obat anti-penyakit kanker, obat untuk penyakit pembesaran kelenjar tiroid, obat penyakit gangguan pertumbuhan, dan sebagainya).

Keharusan menggunakan resep dokter ini disebut kelompok obat "etikal" (ethical), sebagai lawan dari OTC.


Di samping golongan obat keras, ada juga yang harus menggunakan resep dokter, yaitu kelompok obat psikotropika. Obat kelompok psikotropika adalah zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi) serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Contoh yang gampang adalah golongan narkotika dan amfetamin (ectasy, sabu-sabu, dan kawan-kawannya). Termasuk juga yang sering di salah gunakan adalah obat anti depressan (seperti diazepam, clobazam, lithium), obat anti ansietas (seperti benzodiasepin, alprazolam) atau anti-psikotik (seperti chlorpromazine, haloperidol).

Pemanfaatan kelompok psikotropika diatur dengan UU no 5/1997. Intinya, obat ini digunakan harus di bawah pengawasan dokter, dengan indikasi medis, bukan untuk tujuan lain. Karena itu, jelas belinya harus pakai resep. Bahkan dalam meresepkan obat psikotropika, dokter pun ada etika tersendiri, seperti memberikan dalam dosis terkecil, waktu tersingkat, jumlah terbatas (menghindari penyalah gunaan) dan ada pencegahan terhadap withdrawal syndrome (efek buruk ketika pemberian obat dihentikan).
ReadmoreJENIS-JENIS OBAT YANG PERLU ANDA KETAHUI

Kenali Bahan Plastik Agar Tidak Cemari Makanan

Sudah tidak terelakkan hampir semua peralatan dalam kehidupan kita sehari-hari mengandung bahan plastik, mulai dari perabot rumah, barang elektronik, bahkan sampai wadah atau tempat makanan dan minuman kita juga banyak yang terbuat dari plastik. Hal terakhir inilah yang akan dibicarakan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menyangkut masalah kesehatan dalam penggunaan bahan plastik untuk kehidupan kita sehari-hari. Bahan kimia yang terkandung pada plastic diketahui dapat bocor dan terlarut ketika bersentuhan dengan makanan atau minuman yang ditempatinya. Ada kontroversi tentang seberapa banyak yang terserap dan bagaimana pengaruh kerugian terhadap kesehatan, tetapi kita perlu memperhatikan dan peduli.

Wadah makanan dari bahan plastic yang baik harus tercantum kode recycle. Nomor yang tertera pada kode recycle menunjukkan jenis bahan plastic yang digunakan dan menunjukkan juga tingkat potensi bahayanya bagi kesehatan. Hal ini tidak berarti bahwa jika kita menggunakan wadah makanan dalam kategori yang berbahaya kemudian secara serta merta kita sakit, tetapi pengaruhnya terasa dalam jangka panjang. Bagi kita yang perduli ini lebih sebagai peringatan bahwa tidak aad produk plastic yang benar-benar aman pada semua kondisi (terutama jia digunakan untuk panas).
Berikut penjelasan kode recycle pada bahan plastic :
  1. Kode recycle #1, menggunakan bahan PETE /PET (Polyethylene Terephalate). Digunakan untuk botol plastic yang trasparan seperti botol air kemasan, botol jus, dan hamper sebagian besar botol minuman lainnya. Botol dengan bahan PETE /PET dianjurkan hanya untuk satu kali pakai. Tidak boleh digunakan untuk air hangat apalagi panas. Hendaknya buang botol-botol yang sudahlama/ kusam.
  2. Kode recycle #2, menggunakan bahan HIDPE (High Density Polyethylene). Digunakan untuk botol /kemasan yang berwarna putih susu. Misalnya dipakai pada kemasan susu cair. Botol dengan bahan HDPE ini juga dianjurkan hanya sekali pakai.
  3. Kode recycle #3, menggunakan bahan V (Vinyl)/ PVC (Polyvinyl Chloride). Plastik yang dibuat dari bahai ini sangat sulit didaur ulang. Plastik ini biasa ditemukan pada plastic pembungkus (wrap) dan juga botol-botol minuman. Kandungan PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastic dapat bocor dan masuk ke dalam makanan yang berminyak bila dipanakan. PVC berpotensi berbahaya untuk organ dalam, terutama ginjal dan hati.
  4. Kode recycle #4, menggunakan bahan LPDE (Lpw Density Polyethylene). Biasa digunakan pada plastic yang lembek. Plastic dengan bahan ini dapat di daur ulang dan baik untuk barang yang memerlukan kelemturan tapi tetap kuat. Bahan ini baik untuk tempat makanan.
  5. Kode recycle #5, menggunakan bahan PP (Polypropylene). Bahan ini adalah pilihan terbaik untuk tempat/ kemasan makana dan minuman. Terutama untuk botol minuman bayi, jika menggunaka plastic, pilihan bahan ini karekteristik dari bahan ini adalah botol trasparan tetapi tidak bening (berawan).
  6. Kode recycle #6, menggunakan bahan PS (Polystyrene). Biasa dipakai pada tempat makanan dari Styrofoam, tempat minum sekali pakai dan lain-lain. Bahan polystyrene dapat membocorkan bahan styrene ke dalam makanan ketika bersentuhan. Polysterene berbahaya bagi otak dan system syaraf. Styrene dapat juga di jumpai pada asap rokok, asap kendaraan dan bahan konsruksi gedung. Tempat makanan dengan bahan ini harus dihindari. Di beberapa Negara maju pemakaian bahan styrene ini sudah dilarang, termasuk China.
  7. Kode recycle #7, menggunakan bahan lain/ Others atau biasanya Polycarbonate / PC. Bahan ini bias ditemukan pada tempat makanan dan minuman olah raga. Polycarbonate dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak system hormone. Hindari bahan polycarbonate.
Akan tetapi masih banyak produk plastic yang tidak mencantumkan kode recycle ini, oleh karena itu bila Anda ragu lebih baik tidak usah memakainya. Kesehatan lebih berharga.

Lebih baik hindari penggunaan bahan plastic apapun pada microwave. Lebih baik gunakan keramik, gelas atau pyrex.

Sumber: The Green Darmo Hospital Magazine,
ReadmoreKenali Bahan Plastik Agar Tidak Cemari Makanan

Fasilitas Kesehatan Yang Bebas Merkuri

Fasilitas Kesehatan Yang Bebas Merkuri

WHO-HCWH Global initiative adalah salah satu komponen dari UNEP Mercury Product Partnership yang dipimpin oleh US EPA (United State Environmental Protection Agency) yang bertujuan untuk : Menghapus permintaan thermometer suhu tubuh dan sfigmomanometer yang mengandung merkuri sedikitnya 70% dan menghapuskan produksi semua thermometer suhu tubuh dan sfigmomanometer yang mengandung merkuri dengan alternative non merkuri yang lebih akurat, terjangkau, dan aman pada tahun 2017.
Tujuan jangka pendek dari inisiatif ini adalah mengembangkan dan mendistribusikan modul pelatihan penggantian peralatan medis yang mengandung merkuri secara global.

Dengan mengganti merkuri di fasilitas-fasilitas kesehatan dengan alternative yang lebih akurat, terjangkau, dan aman kita dapat :
  1. Mengurangi emisi merkuri yang berasal dari fasilitas kesehatan dengan mengganti penggunaannya secara bertahap
  2. Mendukung kepeloporan sector fasilitas kesehatan dalam pengurangan emisi merkuri secara global
  3. Menggalakkan penerapan kebijakan kesehatan public berkaitan dengan merkuri.
5 TAHAP PENGHAPUSAN MERKURI DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN
  1. Membentuk satuan tugas untuk penghapusan merkuri
    Menghimpun para pemegang kepentingan di dalam lingkungan rumah sakit. Merkuri di temukan di area yang berbeda-beda di rumah sakit, sehingga dibutuhkan upaya dari suatu satuan tugas untuk mengambil alih tugas dan menjamin penghapusan berjalan secara efektif. Satuan tugas ini harus  mendapat dukungan dari manajemen rumah sakit dan terdiri dari wakil berbagai unit di rumah sakit termasuk bagian perawatan (rawat inap dan rawat jalan), administrasi, bagian pengadaan, pengolahan limbah, kebersihan, bagian pemeliharaan (IPSRS).

  2. Manajemen rumah sakit menandatangi perjanjian atau surat komitmen untuk penghapusan merkuri
    Hal ini merupakan langkah penting yang mencerminkan komitmen rumah sakit, meskipun mungkin tidak mengikat secara hukum, tetapi menjamin penyediaan dana serta sarana yang dibutuhkan bagi staf rumah sakit yang melaksanakan kegiatan penghapusan merkuri.

  3. Melaksanakan inventarisasi merkuri
    Melakukan penilaian situasi dan inventarisasi peralatan dan limbah produk-produk yang mengandung merkuri. Setelah jumlah merkuri diidentifikasi, apa saja peralatan yang mengandung merkuri dan lokasi dimana ditemukannya peralatan tersebut; maka semua peralatan yang mengandung merkuri harus diberi label.

    Pencatatan secara detail tentang jumlah peralatan atau persediaan yang mengandung merkuri baik
      yang digunakan, diperbaiki, disimpan karena tidak terpakai lagi/ rusak, harus dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan wilayah atau sector di dalam rumah sakit. Limbah produk apapun yang mengandung merkuri yang disimpan di dalam rumah sakit juga harus dicatat. Pada tahap ini juga harus ada catatan program yang sedang berjalan, prosedur dan praktek yang saat ini digunakan untuk menangani persediaan yang mengandung merkuri ( pembersihan tumpahan, pemisahan, penyimpanan, kebijakan pembelian, pelatihan petugas, dll).

    Pada kasus thermometer yang mudah pecah dan secara rutin diganti, sangat penting untuk memastikan jumlah yang dibeli per bulan dan atau per tahun.


    Tabel 1. Merkuri dalam peralatan medis

    Alat medis
    Perkiraan jumlah merkuri
    Termometer klinik
    0.5 - 1.5 g
    Termometer laboratorium
    3.0 - 4.0 g
    Alat pengukur tekanan darah (sfigmomanometer)
    110 – 220 g
    Maloney or Hurst Bougies (dilator esophageal)
    1361 g per tabung
    Tabung Cantor
    54 – 136 g
    Tabung Miller-Abbott
    136 g
    Tabung Dennis
    136 g
    Kateter Foley
    69 g

    Tabel 2. Merkuri dalam produk bangunan            

    Produk Bangunan
    Perkiraan jumlah merkuri
    Bola lampu neon/CFL/lampu hemat energi
    10 – 50 mg per tabung, sesuai dengan ukuran dan model
    Lampu intensitas tinggi
    10 – 250 mg
    Thermostat
    3 g per switch ( beberapa unit terdiri dari 6 switch)
    Saklar merkuri termasuk saklar mekanik, dan
    saklar kontak
    3.5 g per switch

    Flow meter
    ± 5 Kg
    Sensor api
    3 g
    Regulator dan meteran gas
    Meteran gas lama biasanya mengandung 2 – 4 g

  4. Mengembangkan program subsitusi merkuri
    Membuat program multi sector untuk menghapus merkuri di rumah sakit atau lembaga kesehatan seperti contoh berikut :
    ·         Mengganti thermometer dan alat pengukur tekanan darah dengan alternative yang aman, akurat, terjangkau dan mengadopsi kebijakan pembelian produk yang bebas merkuri dengan pertimbangan teknis, pertimbangan ekonomis, dan pertimbangan lainnya.
    ·         Membentuk program pengelolaan dan penyimpanan limbah merkuri
    o   Rumah sakit harus menyediakan ruang yang memadai untuk penyimpanan sementara limbah merkuri yang dihasilkan
    o   Rumah sakit harus membuat dan memberitahukan prosedur standar berdasarkan kriteria penyimpanan yang sesuai.
    o   Pembuangan atau pengelolaan akhir yang memadai harus didorong dan menghindari  pembakaran sampah.
    o   Program pengumpulan baterai secara selektif harus dilaksanakan sehingga baterai ditangani dan dibuang dengan benar.
    o   Pelatihan dan edukasi

  5. Evaluasi paska penerapan program
    Mengevaluasi kembali rencana rumah sakit dan kemajuan tentang program eliminasi merkuri, identifikasi hambatan atau kendala yang dihadapi, berbagi pengalaman dengan lembaga kesehatan lainnya.

    Evaluasi tahunan harus dilakukan untuk memperlihatkan hasil dari tahap pertama program dan mempertimbangkan penyesuaian baru dan perubahan pada data yang dikumpulkan. Pemantauan secara periodik harus disusun sesuai dengan kriteria rumah sakit masing-masing.
(HS - pdpersi.co.id)
ReadmoreFasilitas Kesehatan Yang Bebas Merkuri

Gaya Hidup Masyarakat Kota Berisiko Stroke dan Jantung

Gaya hidup masyarakat kota yang gemar menyantap makanan siap saji telah meningkatkan faktor risiko seseorang terkena serangan stroke atau jantung. Hal itu terjadi lantaran LDL (Low Density Lipoprotein), yang ada di dalam makanan siap saji, mengendap di dalam pembuluh darah.Pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia dr Budi Hartono menjelaskan LDL sebenarnya diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam jumlah yang sedikit. "Bahkan tubuh pun memproduksi LDL, sehingga bisa dibayangkan apa jadinya jika seseorang mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang banyak mengandung LDL," Selain kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, kesibukan masyarakat perkotaan juga membuat orang kota tidak lagi sempat untuk berolahraga. Situasi itu diperparah dengan semakin buruknya kondisi lingkungan saat ini.
Berbeda dengan faktor kebiasaan makan, yang semestinya bisa dikendalikan, faktor resiko serangan stroke dan jantung menjadi pilihan bagi masing-masing orang.
Misalnya saja, kata dia, orang bisa memilih makanan yang berbeda, meskipun makan di rumah makan yang sama, sehingga faktor resiko serangan pun berbeda untuk setiap orang.
Tetapi jika ditinjau dari faktor kualitas udara yang dihirup, orang tidak bisa memilih. Meskipun orang tersebut hanya ingin menghirup udara bersih saja tanpa karbon monoksida atau polutan lain, namun bila kualitas udara di sekelilingnya tidak memenuhi keinginannya, maka terpaksa ia harus bernafas dengan udara kotor.udara yang tercemar karbon monoksida atau polutan lain, seperti udara di Jakarta, bisa membuat oksigen di dalam darah terdesak. Atau dengan kata lain, darah lebih suka membawa karbon monoksida ketimbang oksigen.
Akibatnya ialah tubuh pun kekurangan oksigen. Salah satu cirinya adalah mudah lelah. Situasi tersebut direspon oleh Jantung dengan mempercepat aliran darah ke seluruh tubuh. Bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi, jika pembuluh darah tersumbat.
Penyumbatan pembuluh darah, tidak terjadi seketika, melainkan penumpukan dari beragam faktor resiko. Tetapi pada situasi tertentu, saat jantung dipicu untuk bekerja lebih keras, penyumbatan pembuluh darah bisa berakibat fatal.
Kondisi tersebut mudah terjadi saat seseorang tertekan, baik secara fisik maupun psikis. Meskipun tidak dipicu oleh kekerasan fisik, emosi yang memuncak bisa menyebabkan tekanan darah meningkat. Pada saat itu, jika terjadi penyumbatan aliran darah, maka pembuluh darah bisa pecah. serangan jantung bisa terjadi disebabkan oleh menyempitnya pembuluh darah.
Dalam keadaan stres, seseorang mudah terkena stroke atau serangan jantung, terutama jika ada penyumbatan pada pembuluh darah yang mengalir baik ke jantung maupun ke otak.
Karena pada saat stres, otak memerlukan banyak oksigen sehingga memaksa jantung bekerja lebih cepat untuk mengalirkan darah yang membawa oksigen ke otak. Situasi itu berbahaya, terutama ketika darah tidak bisa mengalir dengan baik akibat adanya penyempitan pembuluh darah. Hal itulah yang membuat pembuluh darah pecah karena tidak bisa menahan tingginya tekanan darah. jika yang tersumbat pembuluh darah ke otak, maka itulah yang disebut stroke. Sementara, jika yang tersumbat adalah pembuluh darah ke jantung, maka kondisi itu disebut serangan jantung. Tetapi Keduanya bisa mengakibatkan kematian secara mendadak. Dalam kasus serangan stroke secara mendadak, jika pembuluh darah di sekitar otak sudah pecah, maka itu berakibat fatal bagi korban. Tanda-tandanya adalah nafas seperti mengorok dan mulut berbusa. (IZN - pdpersi.co.id)
ReadmoreGaya Hidup Masyarakat Kota Berisiko Stroke dan Jantung

Empat Faktor Perusak LIBIDO Pria

Berikut ini adalah 4 kondisi, baik emosional atau fisik, yang sering menurunkan gairah seksual khususnya di kalangan pria.

1. Tak punya privasi

Meski Anda berdalih ingin mendekatkan diri pada lingkungan sosial suami, namun seorang istri yang selalu ingin tahu aktivitas dan teman-teman pasangannya bisa mengacaukan hubungan. Hal tersebut juga membuat pria merasa kehilangan privacy dan kebebasan. Penelitian bahkan menunjukkan 92 persen pria yang pasangannya terlalu ingin terlibat dengan teman-temannya mengalami gangguan ereksi, dibandingkan dengan pria yang memiliki kebebasan dalam pertemanan.

2. Stres oksidatif

Radikal bebas bisa merusak produksi nitric oxide yang membantu melebarkan pembuluh darah sehingga sirkulasi darah ke bagian organ intim menjadi lancar. Karena itu beberapa jenis obat-obatan untuk disfungsi ereksi bekerja dengan cara meningkatkan nitric oxide dalam tubuh.

Antioksidan si penangkal radikal bebas serta DHA diketahui membantu mengatasi masalah ereksi. Demikian juga halnya dengan beberapa jenis mineral seperti zinc. Karena itu disarankan untuk mengonsumsi beragam makanan yang mengandung sumber-sumber tersebut.

3. Testosteron rendah karena antidepresan


Kekurangan hormon seks testosteron akan menyebabkan penurunan libido sehingga seorang pria akan sulit merasa terangsang. Ada beberapa jenis obat antidepresan yang bisa menurunkan hormon seks tersebut.

Konsultasikan pada dokter jika obat-obatan yang Anda konsumsi berpengaruh pada kehidupan seks Anda.

4. Diabetes, penyakit jantung, atau obesitas


Salah satu dari penyakit-penyakit tersebut akan berpengaruh pada peradangan, sirkulasi darah dan kadar hormon. Penelitian menunjukkan pria obesitas yang menderita diabetes tipe 2, disarankan untuk menurunkan berat badannya. Penurunan berat hingga 5 persen cukup efektif untuk meningkatkan gairah seksual.
ReadmoreEmpat Faktor Perusak LIBIDO Pria