Nyeri Perut Tak Selalu Maag

Bookmark and Share
Jika perut terasa nyeri, kembung, mual dan timbul perasaan tak nyaman di ulu hati, biasanya orang menganggap hal itu sebagai gejala penyakit maag. Namun, sudah minum obat maag banyak-banyak kok penyakitnya tak kunjung sembuh. Malah, kemudian terkena diare. Minum obat diare pun hanya efektif bekerja selama beberapa hari, setelah itu diarenya kambuh lagi.
Kebiasaan orang Indonesia yang lebih suka menerka-nerka penyakit dan mengobati diri sendiri, menciptakan iklim dimana seseorang baru akan ke dokter jika penyakitnya sudah parah dan tubuh sudah tak bisa diajak kompromi. Kalau saja gejala itu sudah diketahui sejak awal, tentu penyakit tak perlu berlama-lama bersemayam dalam tubuh.
Seperti dikatakan dokter Gastroenterologi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam bahwa nyeri perut bisa diartikan macam-macam, tergantung posisinya. Jika lokasi nyeri perut ada di ulu hati, kemungkinan terkena penyakit cukup beragam yaitu radang pankreas, tukak usus dua belas jari, kanker pankreas, hepatitis, radang paru atau serangan jantung.
Tetapi jika nyeri di perut kanan atas, kemungkinan terkena radang kandung empedu, hepatitis, radang pankreas dan radang paru. Sedangkan nyeri di perut kiri atas kemungkinan terkena nyeri limpa, infeksi virus dan tukak lambung.
Jika nyeri di sekitar pusar, kemungkinan terkena sumbatan usus halus, aneurisma aorta, radang pankreas dan gejala awal usus buntu. Nyeri di perut tengah kiri atau kanan, kemungkinan terkena batu ginjal, radang usus besar atau kanker usus besar.
Kalau nyeri perutnya di perut bawah, lanjut dr Ari Fahrial, kemungkinan seseorang terkena usus buntu, usus besar, infeksi kandung kemih, kista ovarium, kehamilan ektopik, tumor usus hingga sindrom malabsorsi yang makin menggejala di masyarakat.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar